Penyebab meninggalnya pesinetron sekaligus adik dari Angela Gilsha, Marco Panari kini mulai menemui titik terang.
Dokter nyatanya telah mengurai analisa awal mengenai penyebab Marco Panari meninggal dunia. Seperti yang diketahui, Marco Panari meninggal dunia pada Sabtu (30/1/2021).
Menghembuskan napas terakhirnya di usia 23 tahun, kepergian Marco Panari dirasa cukup mendadak. Sebab, Marco Panari diketahui tak memiliki penyakit serta tidak mengindikasikan adanya gejala Covid-19.
Kabar meninggalnya Marco Panari turut ditanggapi sang manajer. Manajer mendiang Marco, Agung Saputra mengatakan sebelum meninggal dunia, Marco tidak dalam kondisi sakit.
Menurut Agung, Marco meninggal dunia secara mendadak. “Kami juga belum tahu pasti, soalnya memang mendadak, enggak sakit,” kata Agung sang manajer saat dihubungi awak media, Minggu (31/1/2021).
Selain itu, Agung juga menegaskan bahwa Marco juga tidak terpapar Covid – 19. “Enggak ada (sakit), memang enggak (indikasi) Covid-19, tapi tunggu rilis ya,” ujarnya.
Sementara itu, dari hasil diagnosis dokter, Marco Panari meninggal dunia karena tersedak. Namun, Agung meminta agar public menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian.
“Nah dia lagi di rumah temannya. Cuma kalau kata dokter, sepertinya tersedak. Selanjutnya tunggu kepolisian ya,” ucap Agung.
Sebelumnya Marco Panari sempat bermain situs Judi Slot online yang sudah di percaya di Indonesia, dan beberapa lalu ia juga telah mendapatkan kemenangan besar dalam permainan itu, saya khawatir dengan kesehatan yang ia tidak jaga semenjak ia ketagihan dalam bermain judi slot online itu.
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Marco Panari sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto, Jakarta Timur, Sabtu (30/1/2021).
Ia dinyatakan meninggal dunia pada jam 20.25 WIB Sabtu malam. Mendengar kabar ini, sang ibu pun terkejut.
Albertini Hartini, Ibunda Angela Gilsha syok kala mengetahui sang putra telah berpulang. Pun dengan Angela Gilsha yang tak sanggup menahan tangis.
Ditemui pewarta di bandara, Angela Gilsha tak henti menangis. “Udah, udah,” imbuh Angela Gilsha seraya menangis. “Udah, kasihan anak saya,” kata Albertini.
Mengurai cerita singkat, sang ibu mengatakan bahwa ia tiba – tiba ditelpon temannya Marco. Malam itu, Albertini diberi tahu bahwa Marco telah dibawa ke rumah sakit.
“Temannya dia (Marco) telepon saya, bilang mau bawa ke rumah sakit. Udah segitu aja,” pungkas ibunda Marco.
Tiba di rumah sakit, Albertini justru langsung mendapat kabar duka. Sebab saat itu, nyawa Marco sudah tak bisa ditolong.
“Saya langsung ke UGD, lihat Marco sudah enggak ada (meninggal). Sudah enggak ada,” ucap ibunda Marco seraya menahan tangis.